Menelusuri jejak Natsir di kota Depok

 


Kota Depok memiliki jejak sejarah yang kaya, termasuk peran tokoh bangsa dan ulama dalam pembentukan identitasnya. Salah satu tokoh besar yang terkait dengan kota Depok adalah Mohammad Natsir, pendiri Al Qolam School dan mantan perdana menteri Indonesia. Natsir juga dikenal sebagai ulama dan tokoh Islam yang berpengaruh. Dari lembaga pendidikan yang dirintisnya itulah Natsir telah ikut berkontribusi dalam melahirkan sejumlah ulama dan tokoh masyarakat lokal yang turut membangun dan mengembangkan dakwah Islam di kota Depok, termasuk menjamurnya berbagai lembaga pendidikan Islam yang kini tersebar di kota itu. 

Foto M.Natsir (tengah) bersama Mufti Palestina


Al Qolam School didirikan pada tahun 1989 oleh Mohammad Natsir, seorang tokoh Islam Indonesia yang juga pernah menjadi Ketua Umun Parati Islam Masyumi. Pendirian sekolah ini bertujuan untuk memberikan pendidikan Islam yang berkualitas dan mendukung pembentukan karakter yang baik pada generasi muda. Al Qolam School fokus pada pengembangan akademis dan moral siswa, serta menjadi wadah untuk memahami nilai-nilai Islam secara mendalam. Sejak didirikan, Al Qolam School dipimpin dan diasuh oleh Usatdz Amin Jamaludidn, seorang muballigh dan tokoh Islam yang produktif menulis buku dan artikel, bukunya yang terkenal antaranya adalah tentang Aliran Sesat Di Indonesia.

Allahyarham Ustadz Amin Jamaluddin, sahabat seperjuangan Natsir, pengasuh Al Qalam Depok


Lokasi Al Qolam School berada di Jalan Pemuda yang merupakan kawasan lama di kota Depok, dengan deretan puluhan bangunan heritage yang sudah ada sejak masa kolonial Belanda yang berdiri di bekas lahan milik Cornelis Chastelein, tuan tanah Belanda yang sudah mendiami kawasan tersebut sejak tahun 1696, dengan memperkerjakan para budak perkebunan untuk usahanya yang dia datangkan dari berbagai daerah di nusantara pada masanya. Salah satu peninggalan untuk memperingati keberadaan tuan tanah Belanda itu adalah sebuah tugu yang kini berada dalam lahan Rumah Sakit Harapan Depok, tugu itu sendiri baru dibangun pada tahun 1930. 

Tim Pusdok Al-Irsyad yang terdiri dari Bapak Zeyd Amar, Mansyur Alkatiri, Abdullah Batarfie (ketua Pusdok), Jamal Sungkar dan Kamil Sungkar, berkunjung ke Al Qolam School ditemani oleh Founder Rumah Sejarah Indonesia, Ustadz Hadi Nur Ramadhan, beliau merupakan seorang peneliti dan akademisi yang tertarik pada kajian pemikiran Mohammad Natsir, khususnya dalam konteks keislaman dan sejarah Indonesia. Kajian tersebut melibatkan analisis terhadap pemikiran politik, sosial, dan keagamaan yang diwariskan oleh Mohammad Natsir.


Testimoni Bapak Zeyd Amar tentang sosok Ustadz Amin Jamaluddin


GALERI FOTO-FOTO KUNJUNGAN

Belum ada Komentar untuk "Menelusuri jejak Natsir di kota Depok"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel