Kunjungan Bapak Yusri Darmadi, Pamong Balai Penelitian Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII Kalimantan ke Pusdok Al-Irsyad

Kunjungan Bapak Yusri Darmadi dari Balai Penelitian Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII ke Pusdok Al-Irsyad telah meningkatkan pemahaman tentang kolaborasi dalam pelestarian sejarah, khususnya dalam memberikan penghargaan kepada ulama seperti Syaikh Ahmad Surkati yang pantas diakui sebagai Pahlawan Nasional atas kontribusinya yang telah teruji secara akademis dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Kunjungan Bapak Yusri Darmadi ke Pusdok Al-Irsyad hari ini, kamis 8 Februari 2024, didampingi oleh aktivis Al-Irsyad Bapak Ir. Zaid Alhaddadi. Dari pertemuan ini kami saling berbagi informasi yang bersifat timbal balik tentang kedua lembaga yang sama-sama berkomitmen untuk merawat sejarah. Dari beliau kami mendapatkan informasi mengenai koleksi yang dimiliki perpustakaan BPPK baik itu berupa buku, jurnal, naskah kuno, majalah. Sebagai pusat informasi sejarah dan budaya, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII yang wilayah kerjanya meluputi Kalimantan Tengah dan Selatan ini, sering mendapatkan rujukan untuk berbagi informasi seputar sejarah dan budaya khususnya di Pulau Kalimantan.

Bapak Yusri Darmadi yang sering kali banyak melakukan penelitian dan kajian tentang kopi, sejarah dan warisan kolonial kopi di pulau Kalimantan, dalam kunjungan ini berkesempatan diajak mengunjungi rumah produksi Kopi Cap Kacamata atau Bah Sipit, produsen toko kopi bubuk tertua di kota Bogor yang sudah berdiri sejak 1925.

"Dari Hulu Ke Hilir, Integrasi Ekonomi di Sungai Kapuas 1900-1942" merupakan salah satu karya ilmiah yang telah dibukukan oleh Bapak Yusri Darmadi yang merupakan alumni Ilmu Sejarah pada Universitas Gajah Mada. Karya tulis lainnya adalah; "Nieuw Brussel" di Kalimantan: Peran Strategis Sukadana Abad ke-19, Sejarah Pelabuhan Silo di Teluk Bayur Berau 1912-1957, Diaspora Masyarakat Cina di Sampit pada 1847 sampai 1947, dan Gagasan Persatuan Etnis Dayak Masa Pergerakan Nasional dan Pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah (1905-1960).