Menguak Inspirasi di Balik Galeri Demono: Perjalanan Bersama JAPAS

 


Jalan Pagi Sejarah (JAPAS) selalu menghadirkan pengalaman luar biasa bagi para pesertanya. Dipimpin oleh Om Pinot, setiap langkah membawa kami ke tempat-tempat istimewa dan bertemu dengan sosok-sosok inspiratif. Setiap kunjungan, baik ke destinasi bersejarah, galeri budaya, maupun sentra kuliner, selalu menjadi momen yang berkesan. Salah satu perjalanan yang tak terlupakan adalah kunjungan kami ke Galeri Demono di Jalan Surabaya, Jakarta Pusat, Sabtu, 16 November 2024. Tempat ini menjadi saksi bisu perjalanan hidup seorang Ibu luar biasa, Hajjah Dewi Motik Pramono, yang telah mendedikasikan hidupnya pada spiritualitas, cinta, dan nasionalisme.

Sambutan Hangat di Galeri Demono

Sesampainya di galeri, kami disambut hangat oleh Moza Pramita Pramono, putri Ibu Dewi, yang didampingi oleh pemandu kami, Mas Widi. Kehangatan mereka menyambut membuat kami merasa seperti tamu istimewa. Namun, kejutan terbesar datang ketika Ibu Dewi Motik sendiri hadir untuk menyapa. Dengan keramahan dan senyuman yang tak pernah lepas, beliau menyambut seluruh peserta JAPAS dengan hangat.

Tak ingin melewatkan momen ini, kami pun berfoto bersama. Kata-kata yang dilontarkan Ibu Dewi mengalir bak untaian mutiara. Setiap cerita dan nasihatnya memancarkan makna mendalam, seolah menjadi oase inspirasi bagi kami yang hadir. Di akhir pertemuan, saya sempat menuliskan pesan singkat di secarik kertas: "Ibu Hajjah Dewi Motik adalah inspirasi wanita Indonesia yang akan terus hidup sepanjang masa."





Sejarah, Seni, dan Perjalanan Pemberdayaan

Dipandu oleh Mas Widi, kami diajak menyelami perjalanan hidup Ibu Dewi yang penuh makna. Cerita-cerita tentang perjuangannya membangun organisasi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menjadi bukti nyata kontribusinya dalam memberdayakan perempuan Indonesia, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.

Tak hanya itu, Mas Widi juga membagikan kisah tentang karya seni yang menjadi koleksi berharga di Galeri Demono. Salah satu cerita paling menarik adalah kisah lukisan karya maestro Basuki Abdullah yang sempat hilang dicuri, namun akhirnya kembali ke galeri. Lukisan tersebut menggambarkan keanggunan Ibu Dewi, yang kini menjadi salah satu koleksi kebanggaan.


Koleksi batik rancangan Iwan Tirta yang dipamerkan di galeri juga menambah daya tarik kunjungan ini. Setiap helai kain batik memiliki cerita, memancarkan keindahan budaya yang selaras dengan dedikasi Ibu Dewi dalam melestarikan nilai-nilai tradisional Indonesia.

Kado Istimewa di Hari Ibu Internasional

Galeri Demono dihadirkan bertepatan dengan momen perayaan Hari Ibu Internasional yang jatuh pada 8 Mei 2024. Pada 10 Mei 2024, Ibu Dewi Motik merayakan ulang tahunnya yang ke-75. Sebagai penghormatan atas perjalanan hidupnya, kedua anaknya, Moza dan Adimaz, memberikan hadiah spesial berupa buku bertajuk "75 Inspirasi Demono & Galeri Demono".

Buku ini, yang disusun oleh seniman dan penulis Reda Gaudiamo, lebih dari sekadar biografi. Dengan konsep interaktif, buku ini mengajak pembaca untuk mencatatkan inspirasi mereka sendiri di halaman yang telah disediakan. Setiap halamannya merangkum kisah hidup Demono, hasil perbincangan sang penulis dengan Moza dan Adimaz, yang menggambarkan perjalanan luar biasa seorang wanita yang penuh cinta dan pengabdian.

Terima Kasih untuk Pengalaman Berharga

Kami tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Om Pinot dan Ibu Gras, yang telah membuka pintu menuju inspirasi yang begitu besar. Perjalanan ini tak hanya menambah wawasan, tetapi juga mengingatkan kami akan pentingnya semangat pemberdayaan, cinta, dan nasionalisme yang diajarkan oleh Ibu Dewi Motik.


Galeri Demono bukan hanya sebuah tempat, melainkan sebuah simbol perjalanan hidup seorang wanita Indonesia yang telah memberikan dampak luar biasa. Kami pulang membawa kenangan berharga, dan tentu saja, inspirasi untuk terus melangkah lebih jauh.

Semoga semangat Ibu Dewi Motik tetap hidup di hati kami dan generasi mendatang, seperti mutiara yang abadi dalam samudra kehidupan.

Jakarta, Jalan Surabaya 34-36, Menteng Jakarta Pusat, Ditulis dari kesan yang dalam oleh Abdullah Abubakar Batarfie





Posting Komentar untuk "Menguak Inspirasi di Balik Galeri Demono: Perjalanan Bersama JAPAS"