Kegiatan JAPAS: Menjelajah Warisan Sejarah Kampung Arab Empang di Bogor

Foto bersama di depan Sekretariat Al-Irsyad

Bogor, 9 November 2024 – Jalan Pagi Sejarah (JAPAS) kembali menggelar kegiatan eksplorasi sejarah dengan mengusung tema "Menjelajah Kampung Arab Empang". Kegiatan ini mengajak peserta untuk menyusuri jejak-jejak sejarah yang ada di Kampung Arab Empang, sebuah kawasan penuh warisan budaya dan nilai sejarah di Kota Bogor. Dalam rangkaian ini, peserta diajak mengunjungi berbagai situs bersejarah yang tak hanya memiliki makna historis tetapi juga menjadi saksi akulturasi budaya yang harmonis di tengah masyarakat Bogor.

Pada kunjungan kali ini, JAPAS dan para pesertanya berkesempatan untuk mendatangi makam Ernest Dezentje, seorang pelukis ternama yang dikenal sebagai seniman kesayangan Bung Karno, yang terletak di Kampung Muara. Dengan latar belakang kolonial dan Sunda, makam Ernest dan istri tercintanya Nyai Rasmani ini mencerminkan persilangan budaya yang unik dan terus dipelihara sebagai bagian dari sejarah Bogor. Selain itu, peserta juga diajak mengunjungi makam tokoh seniman terkemuka, Raden Saleh, serta situs-situs lain yang memperkaya wawasan sejarah, seperti makam warga keturunan Arab di Los Lolongok yang sudah ada sejak tahun 1898 dan situs Batu Dakon yang dipercaya masyarakat sebagai bagian dari warisan leluhur.


Salah satu titik kunjungan yang paling meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta adalah rumah heritage milik keluarga almarhum Umar bin Usman Bajened. Sambutan hangat dari keluarga Bajened telah memberikan suasana kekeluargaan yang akrab, memperkaya pengalaman seluruh peserta. Selain menyaksikan langsung arsitektur bangunan kuno yang penuh nilai sejarah, para peserta juga belajar mengenai tradisi dan nilai-nilai yang terus dipegang oleh masyarakat Kampung Arab Empang. Hal ini menunjukkan keterbukaan dan keramahan komunitas Arab yang hidup harmonis di tengah masyarakat Bogor, membentuk citra positif sebagai bagian integral dari peradaban dan akulturasi budaya yang damai.


Di antara rangkaian kunjungan lainnya, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk singgah di Masjid An-Noer, sebuah masjid bersejarah yang dinahkodai kepengurusannya oleh Bapak Ali Alatas. Di sini, Bapak Ali berbagi kisah tentang sejarah masjid serta biografi Habib Abdullah bin Muchsin Al-Attas, seorang tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam komunitas ini. Penyampaian yang edukatif dan inspiratif dari Bapak Ali Alatas dengan sajian syahi adeni yang khas dan aromatik membuat para peserta merasakan ikatan sejarah yang kuat, sekaligus memperdalam apresiasi terhadap warisan keagamaan yang hidup di Empang.

Tak hanya situs dan tokoh bersejarah, pengalaman kuliner khas turut menjadi bagian penting dalam perjalanan ini. Kunjungan ke Kanung Bogor yang dikelola oleh Bapak Khalid Askar menghadirkan kenikmatan tersendiri. Bapak Khalid menyajikan makan siang dengan berbagai hidangan khas Timur Tengah yang lezat serta aneka snack yang memanjakan lidah para peserta. Kanung Bogor yang menjadi pionir industri olahan Timur Tengah di Bogor ini memberikan kesan mendalam, tak hanya karena sajian makanannya tetapi juga keramahan yang dirasakan oleh seluruh peserta.

Selain itu, JAPAS juga berkesempatan untuk mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang dipimpin oleh Ibu Susan Thalib. Sambutan yang tulus dari Ibu Susan dan seluruh staf pengajar memberikan kehangatan tersendiri bagi peserta, sekaligus membuka mata tentang pentingnya pendidikan inklusif bagi masyarakat. SLB Al-Irsyad Al-Islamiyyah sendiri telah meraih berbagai prestasi, dan kerja keras para pendidik di sekolah ini menjadi teladan bagi masyarakat luas.

Kunjungan ke Kampung Pekojan dan Pusat Dokumentasi Al-Irsyad

Bagian lain yang tak kalah menarik dalam kegiatan ini adalah kunjungan ke Kampung Pekojan, yang menjadi cikal bakal kawasan pemukiman awal Arab di Bogor. Di kampung ini, peserta disuguhi kisah-kisah tentang sejarah perintisan permukiman Arab di daerah tersebut, yang secara langsung mencerminkan bagaimana masyarakat Arab telah menjadi bagian integral dari sejarah dan perkembangan Bogor.



Para peserta juga mengunjungi Pusat Dokumentasi Al-Irsyad, yang memiliki koleksi penting berupa karya-karya bersejarah Syaikh Ahmad Surkati, pendiri Al-Irsyad. Di sini, mereka dapat melihat langsung buku-buku, majalah, dan beragam arsip yang telah diterbitkan Al-Irsyad sejak tahun 1914, yang memberikan wawasan mendalam tentang perjalanan organisasi ini. Pusat Dokumentasi ini juga memaparkan nilai-nilai perjuangan kesetaraan atau almusawah, yang menjadi ikon gerakan pendidikan Islam modern yang dirintis oleh Syaikh Surkati. Para peserta terinspirasi oleh visi kesetaraan yang diusung oleh Syaikh Surkati, terutama dalam konteks pendidikan yang setara dan terbuka bagi semua kalangan.

Kesan Mendalam dari Para Peserta dan Penghargaan atas Karya Literatur

Seluruh rangkaian kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta, yang merasa semakin memahami kekayaan sejarah dan budaya yang ada di Kampung Arab Empang. Salah satu hal yang mencuri perhatian peserta adalah buku komik Syaikh Ahmad Surkati, Ulama Pejuang Kesetaraan Manusia yang ditulis oleh Arthawijaya dan novel Tapak Mualim, Syeikh Ahmad Surkati karya Ady Amar. Kedua buku ini memberikan wawasan tambahan mengenai kiprah Syaikh Surkati sebagai tokoh yang memperjuangkan nilai-nilai kesetaraan dan pendidikan modern dalam Islam. Banyak peserta tertarik dan membeli kedua buku tersebut sebagai referensi berharga mengenai sejarah dan pemikiran Syaikh Surkati. Founder JAPAS, Johnny Pinot, bahkan menjadikan kedua buku ini sebagai hadiah khusus bagi peserta terpilih, memberikan apresiasi bagi mereka yang menunjukkan antusiasme dalam memahami sejarah.


Para peserta mengapresiasi keterbukaan dan keramahan dari setiap komunitas yang dikunjungi. Interaksi langsung dengan masyarakat serta edukasi yang diberikan oleh para pengelola situs-situs bersejarah memperkuat citra positif Kampung Arab Empang sebagai komunitas yang inklusif, terbuka, dan harmonis dalam perbedaan budaya.

Mewujudkan Warisan Sejarah sebagai Citra Harmoni dan Keterbukaan

Melalui kegiatan "Jalan Pagi Sejarah" ini, JAPAS berharap dapat turut berperan dalam menjaga warisan budaya dan mengangkat citra positif Kampung Arab Empang sebagai bagian dari identitas sejarah Kota Bogor. Warisan sejarah yang dipelihara dengan baik bukan hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk selalu menghargai nilai-nilai sejarah dan budaya.




Posting Komentar untuk "Kegiatan JAPAS: Menjelajah Warisan Sejarah Kampung Arab Empang di Bogor"