Milad 111 Muhammadiyah, antara kosmis dan harapan nyata ; "Samen bundeling van alle Islamic krachten".



Tidak semua orang mengalami dalam satu momen yang secara tidak sengaja melihat angka kembar berjejer. Bagi sebagian orang ada yang meyakini peristiwa penghilatan secara berulang-ulang angka kembar tersebut sebagai pertanda alam atau kosmis yang menyimpan pesan-pesan tersembunyi. Bahkan oleh para penganut supranatural itu menjadi adanya sebuah petunjuk akan adanya perubahan besar dalam ramalan pada diri kehidupan seseorang. 

Pertanda kosmis dan pengamatan supranatural yang berhubungan dengan angka kembar itu berbeda-beda penafsirannya pada setiap angka yang dilihat. Salah satunya adalah angka kembar pada bilangan 111. Lagi-lagi menurut ahli dan penganut paham supranatural jika seseorang melihat angka kembar 111 lebih dari satu kali, maka bisa jadi itu adalah pertanda bahwa malaikat sedang mencoba untuk berkomunikasi dengan seseorang yang menyampaikan sebuah isyarat dari yang maha kuasa agar seseorang bersikap lebih positif dan memohonkan pengharapan apa saja yang paling diinginkannya. 

Fenomena angka pada bilangan kembar 111 itu menjadi momen istimewa yang pada tahun 1441 Hijriyah ini sebagai hari lahirnya persyarikatan Muhammadiyyah yang sejak dicetuskan pendiriannya oleh KH Ahmad Dahlan di kampung kauman Jogjakarta pada 1330 Hijriyah. Karena merupakan sebuah peristiwa langka maka sepertinya Muhammadiyah sekalipun terkesan tidak konsisten, sengaja mempertemukan bilangan angka 111 itu dihitung dari tahun kelahirannya berdasarkan almanak hijriyyah. Sedangkan dalam penanggalan masehinya Muhammadiyah memperingati hari kelahirannya tersebut pada 18 November 1912. 

Tentu saja sebuah hal yang wajar dan semestinya jika momentum tanggal 08 Dzulhijjah 1330 itu sebagai sebuah peristiwa penting yang di catat oleh organisasi Islam dengan menggunakan almanak hijriyah sebagai penanggalan resminya. Dari sisi bahasa arab karena sifatnya jamak lebih dari satu kali, akar kata milad jika berulang kali diperingatinya maka Muhammadiyah dapat pula menisabatkan hari lahir atau miladnya itu dengan istilah muludan, karena punya dua milad.

Meski Muhammadiyah termasuk yang mumpuni dalam bidang ilmu falakiyah dan mengedapankan perhitungan yang menggunakan metode hisab di akhir kesimpulannya. Kosmis yang disandingkan dengan kemampuan supranatural bukanlah sesuatu yang dianut terlebih lagi sebagai sebuah keyakinan yang diyakini oleh Muhammadiyah. Bahkan hal itu justru sebagai salah satu sasaran dakwahnya dan menjadi ciri dari karekteristik organisasi trio tajdid yang menjadikan pemberantasan Syirik dan T.B.C sebagai jargon dakwah. Keistimewaan angka kembar berikut tafsirnya bisa dipandang sebagai Takhayul dan Churafat, adapun meyakini kebenarannya dapat dikategorikan sebagai perbuatan syirik. 

Bukan sebagai sebuah kebetulan pula, karena setiap peristiwa ataupun momen yang dicatat sebagai sesuatu yang penting baik dalam tinjauan kesejarahan maupun peringatan. Angka kembar tiga usia 111 Muhammadiyah ini bisa jadi memiliki petunjuk, pesan ataupun isyarat khusus ditengah situasi dan kondisi dalam suhu maupun suasana politik kebangsaan yang kini sedang dialami oleh republik ini. Muhammadiyah sebagai sebuah ormas yang diperhitungkan secara politik yang tidak mengikat dan terhitungkan dalam setiap rezim yang silih berganti, angka 111 ini seharusnya menjadi pertanda bagi Muhammadiyah bahwa akan ada perubahan besar pada bangsa yang ikut dibidaninya ini. Perubahan besar ini menyangkut idiologi kebangsaan yang tentu saja akan berdampak pada perubahan yang revolusioner disetiap kebijakan-kebijakannya pada semua bidang, termasuk bidang ekonomi yang akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan hajat hidup orang banyak, khususnya bagi warga Muhammadiyah yang nota bene muslim dan umat Islam pada umumnya. Demikian pula perubahan keberagaman yang harus diterima sebagai duri dan perbubahan prinsipil keber-agama-an yang berimplikasi kepada aqidah umat Islam. 

Bilangan angka kembar 111 dalam usia Muhammadiyah, malaikat seolah sedang mengkomunikasikan pesan ilahiyah sebagai sebuah isyarat agar persyerikatan yang kelahirannya diinisiasi oleh Kyai Dahlan itu segera cepat tanggap memposisikan dan memandirikan sikap Muhammadiyah sebagai salah satu dari orang tua kandung anak-anak bangsa ini, mengambil langkah-langkah kongkrit untuk menyelematkan bangsa ini dari kehancuran sebelum terlambat. Paling tidak Muhammadiyah berperan aktif sebagai leader yang dapat mempersatukan elemen keumatan sebagaimana pada peristiwa penyusunan kekuatan umat Islam yang dahulu melahirkan M.I.A.I bersama ormas-ormas Islam Indonesia dengan jargon heroiknya "Samen bundeling van alle Islamic krachten".

Bogor, Yaum tasyriq 11 Dzulhijjah 1441 Hiriyah,  1 Agustus 2020. Selama Hari Jadi Muhammadiyah ke 111 (1330 - 1441) - (1912 - 2020). Abdullah Abubakar Batarfie

Belum ada Komentar untuk "Milad 111 Muhammadiyah, antara kosmis dan harapan nyata ; "Samen bundeling van alle Islamic krachten"."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel